Beberapa waktu saya melakukan perjalanan ke Jakarta menggunakan kereta. Berbeda dari biasanya, saya mengambil rute Jogja - Semarang - Jakarta demi alasan waktu yang cocok, sampai Jakarta langsung ke kantor.
Ternyata saya duduk bersama rombongan dedek-dedek mahasiswa IT tahun pertama dari salah satu kampus di Jogja yang akan terbang ke Malaysia dalam rangka kegiatan kampus. Wow juga pikir saya, perasaan saya tahun pertama masih begitu-begitu saja. Ada seseorang yang kemudian menanyakan banyak hal ke saya yang jauh lebih tua dari mereka. Salah satu pertanyaannya adalah,"apa sih yang harus dipersiapkan untuk masuk ke dunia kerja?" Ya ampun, tahun pertama lho sudah ngomongin mau kerja. Luar biasa. Dan saya pun mulai berbagi cerita ahahaha.
Hmmm, menarik sebenernya pertanyaannya. Mari flashback ke masa di mana saya lulus S1.
Saya sudah kenal pemrograman dari SMA, thanks to my awesome teacher pak Astho yang memberi kesempatan saya untuk berkenalan dengan pemrograman.
Setelah lulus, jujur, ilmu saya masih mentah. Saya cuma paham pemrograman. Punya beberapa portfolio beberapa game J2ME karena ikutan lomba. Gak pernah proyekan. Gak paham database.
Ini serius, saya tahu apa itu SQL dan bisa query sederhana sesederhana SELECT * FROM atable. Saya gak paham konsep database jadi saya gak suka berhubungan dengan database. Saat kuliah jika ada hal yang berkaitan dengan database saya akan minta teman saya yang mengerjakan. Saat skripsi, believe it or not, saya pakai MongoDB. Kenapa? Karena menurut saya gak ribet kalau dibandingkan dengan SQL. :D
Meski skill minim, puji Tuhan sebulan setelah wisuda saya dapat kerja.
Bagaimana saya dapat pekerjaan pertama saya?
Sampai saat saya mau lulus saya belum punya gambaran mau kerja apa di mana. Sesaat sebelum wisuda, saya mendapat undangan campus hiring dari salah satu perusahaan IT consultant di Jakarta. Saya gak tahu dan saya juga baru paham apa itu IT consultant setelah masuk. Mereka datang ke Jogja dan mengundang wisudawan dari berbagai kampus untuk direkrut. Saya pun mengikuti rekrutmennya. Sebulan kemudian mendapat panggilan kerja dan saya pun menerimanya. Tanpa tahu banyak apa dan bagaimananya.
Perusahaan pertama saya memberikan training selama 1 bulan. Saya diajarkan tentang pemrograman Java, database, dan Spring. Yup, diajarin database lagi saudara-saudara. Terpakai di project? Oh ternyata tidak. Saya diberi assignment di sebuah project yang pembagian rolenya sangat lengkap, ada backend, frontend, report, application server support, database administrator, business intelligence, business analyst, dan software architect. Bisa ditebak dong, semua hal yang berhubungan dengan database dihandle oleh DBA dan/atau BI. Selama setahun saya di perusahaan pertama exposure terhadap database hanya sedikit.
Keadaan mulai berubah saat saya pindah ke perusahaan kedua. Cukup mengejutkan buat saya, di project hanya ada 2 role, functional dan technical. Itu artinya sebagai seorang technical saya harus mengurusi frontend, backend, dan juga database. Mulai dari sini akhirnya saya mulai memahami tentang database. Jadi tahu apa bedanya LEFT JOIN dan RIGHT JOIN ahahaha.
Keadaan kembali berubah saat saya pindah ke perusahaan ketiga. Project pertama saya di situ hanya ada 2 orang programmer, saya dan seorang senior, dengan deadline yang cukup ketat dan klien yang begitu (agak susah dijelaskan dengan kata-kata). Kemampuan database saya makin terasah. Selain itu di perusahaan ini saya mendapat kesempatan untuk belajar membimbing junior, memimpin dan mengatur tim serta berhubungan dengan klien. Yang cukup mengejutkan saya berhasil dong membawa 4 orang untuk join ke perusahaan saya. Berasa kayak headhunter gitu.
Sekarang saya sudah di perusahaan kelima ahahaha. Di perusahaan ini pun saya mendapat tantangan baru baik teknis maupun non teknis.
Tahukah kalian, baru-baru ini saya juga membantu seorang senior yang sedang berkutat dengan tesisnya. Beliau perlu memroses datanya menggunakan database dan meminta bantuan saya. Saya pun dengan senang hati membantu. 6 tahun yang lalu saya cuma bisa ngoding, sekarang saya bisa bantu orang buat database dan query-querynya.
Saya tidak memulai perjalanan karir saya dengan sesuatu yang besar. Sampai sekarang pun masih banyak kelemahan saya. Kemarin saya diassign task frontend dan saya harus minta maaf berkali-kali karena beberapa tidak bisa saya deliver sesuai dengan yang diharapkan. Saya bersyukur mendapatkan banyak kesempatan untuk belajar banyak hal, bahkan sampai sekarang. Bisa melangkah sejauh ini juga semua tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
Jadi apa sih yang perlu disiapkan untuk masuk dunia kerja?
Kemampuan teknis memang perlu, tapi jangan lupa kemauan untuk belajar dan beradaptasi. Makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Ya sama, kerja itu kan juga bagian dari hidup. Tidak selalu kita berada di lingkungan yang ideal menurut standardnya kita. Dalam hal ini pun kita perlu kemampuan beradaptasi.
Dan jangan lupa berdoa. :D
Sekian.
Ternyata saya duduk bersama rombongan dedek-dedek mahasiswa IT tahun pertama dari salah satu kampus di Jogja yang akan terbang ke Malaysia dalam rangka kegiatan kampus. Wow juga pikir saya, perasaan saya tahun pertama masih begitu-begitu saja. Ada seseorang yang kemudian menanyakan banyak hal ke saya yang jauh lebih tua dari mereka. Salah satu pertanyaannya adalah,"apa sih yang harus dipersiapkan untuk masuk ke dunia kerja?" Ya ampun, tahun pertama lho sudah ngomongin mau kerja. Luar biasa. Dan saya pun mulai berbagi cerita ahahaha.
Hmmm, menarik sebenernya pertanyaannya. Mari flashback ke masa di mana saya lulus S1.
Saya sudah kenal pemrograman dari SMA, thanks to my awesome teacher pak Astho yang memberi kesempatan saya untuk berkenalan dengan pemrograman.
Setelah lulus, jujur, ilmu saya masih mentah. Saya cuma paham pemrograman. Punya beberapa portfolio beberapa game J2ME karena ikutan lomba. Gak pernah proyekan. Gak paham database.
Ini serius, saya tahu apa itu SQL dan bisa query sederhana sesederhana SELECT * FROM atable. Saya gak paham konsep database jadi saya gak suka berhubungan dengan database. Saat kuliah jika ada hal yang berkaitan dengan database saya akan minta teman saya yang mengerjakan. Saat skripsi, believe it or not, saya pakai MongoDB. Kenapa? Karena menurut saya gak ribet kalau dibandingkan dengan SQL. :D
Meski skill minim, puji Tuhan sebulan setelah wisuda saya dapat kerja.
Bagaimana saya dapat pekerjaan pertama saya?
Sampai saat saya mau lulus saya belum punya gambaran mau kerja apa di mana. Sesaat sebelum wisuda, saya mendapat undangan campus hiring dari salah satu perusahaan IT consultant di Jakarta. Saya gak tahu dan saya juga baru paham apa itu IT consultant setelah masuk. Mereka datang ke Jogja dan mengundang wisudawan dari berbagai kampus untuk direkrut. Saya pun mengikuti rekrutmennya. Sebulan kemudian mendapat panggilan kerja dan saya pun menerimanya. Tanpa tahu banyak apa dan bagaimananya.
Perusahaan pertama saya memberikan training selama 1 bulan. Saya diajarkan tentang pemrograman Java, database, dan Spring. Yup, diajarin database lagi saudara-saudara. Terpakai di project? Oh ternyata tidak. Saya diberi assignment di sebuah project yang pembagian rolenya sangat lengkap, ada backend, frontend, report, application server support, database administrator, business intelligence, business analyst, dan software architect. Bisa ditebak dong, semua hal yang berhubungan dengan database dihandle oleh DBA dan/atau BI. Selama setahun saya di perusahaan pertama exposure terhadap database hanya sedikit.
Keadaan mulai berubah saat saya pindah ke perusahaan kedua. Cukup mengejutkan buat saya, di project hanya ada 2 role, functional dan technical. Itu artinya sebagai seorang technical saya harus mengurusi frontend, backend, dan juga database. Mulai dari sini akhirnya saya mulai memahami tentang database. Jadi tahu apa bedanya LEFT JOIN dan RIGHT JOIN ahahaha.
Keadaan kembali berubah saat saya pindah ke perusahaan ketiga. Project pertama saya di situ hanya ada 2 orang programmer, saya dan seorang senior, dengan deadline yang cukup ketat dan klien yang begitu (agak susah dijelaskan dengan kata-kata). Kemampuan database saya makin terasah. Selain itu di perusahaan ini saya mendapat kesempatan untuk belajar membimbing junior, memimpin dan mengatur tim serta berhubungan dengan klien. Yang cukup mengejutkan saya berhasil dong membawa 4 orang untuk join ke perusahaan saya. Berasa kayak headhunter gitu.
Sekarang saya sudah di perusahaan kelima ahahaha. Di perusahaan ini pun saya mendapat tantangan baru baik teknis maupun non teknis.
Tahukah kalian, baru-baru ini saya juga membantu seorang senior yang sedang berkutat dengan tesisnya. Beliau perlu memroses datanya menggunakan database dan meminta bantuan saya. Saya pun dengan senang hati membantu. 6 tahun yang lalu saya cuma bisa ngoding, sekarang saya bisa bantu orang buat database dan query-querynya.
Saya tidak memulai perjalanan karir saya dengan sesuatu yang besar. Sampai sekarang pun masih banyak kelemahan saya. Kemarin saya diassign task frontend dan saya harus minta maaf berkali-kali karena beberapa tidak bisa saya deliver sesuai dengan yang diharapkan. Saya bersyukur mendapatkan banyak kesempatan untuk belajar banyak hal, bahkan sampai sekarang. Bisa melangkah sejauh ini juga semua tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
Jadi apa sih yang perlu disiapkan untuk masuk dunia kerja?
Kemampuan teknis memang perlu, tapi jangan lupa kemauan untuk belajar dan beradaptasi. Makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Ya sama, kerja itu kan juga bagian dari hidup. Tidak selalu kita berada di lingkungan yang ideal menurut standardnya kita. Dalam hal ini pun kita perlu kemampuan beradaptasi.
Dan jangan lupa berdoa. :D
Sekian.
Komentar
Posting Komentar