Saya selalu berpikir bahwa perusahaan yang baik bagi karyawan adalah perusahaan yang memberikan ruang untuk bertumbuh.
Pertumbuhan seperti apa sih yang dicari oleh karyawan? Sama seperti pertumbuhan pada hal lain, employee growth juga bisa dilihat dari berbagai dimensi. Saya pribadi menemukan 4 dimensi employee growth berdasarkan pengalaman saya dan keempatnya bisa saja saling terkait.
1. Responsibility growth
Yang awalnya hanya diminta bug fixing, kemudian diminta untuk mengerjakan fitur, lanjut sebagai PIC modul. Itu adalah responsibility growth. Posisi sama tapi tanggung jawab makin bertambah. Mungkin contoh lain yang sebelumnya hanya pegang 1 klien, kemudian dipercaya untuk pegang 2 klien.
2. Skill growth
Saya sudah pernah cerita, awal saya bekerja saya tidak terlalu mahir dalam SQL. Tapi sekarang, meskipun bukan ahli, saya sudah terbiasa menggunakan SQL.
Dalam skill growth ada yang namanya upskilling dan reskilling. Saya adalah software engineer yang biasanya mengerjakan back-end. Kalau saya belajar front-end development itu berarti reskilling, tapi bukan berarti kemudian saya gak bisa back-end lagi. Kalau saya belajar tentang project management itu berarti upskilling, karena role-nya sudah berbeda.
3. Career growth
Yang sebelumnya staff kemudian menjadi leader. Yang sebelumnya associate jadi senior. Yang sebelumnya leader kemudian menjadi manager.
Career growth identik dengan promosi. Tapi makin ke atas ketersediaannya juga makin kecil. Dari 20 staff gak mungkin semuanya jadi leader. Apalagi kalau perusahaannya juga stagnan dalam hal size. Dan career growth ini kemungkinan besar ada kaitannya dengan responsibility dan skill growth.
4. Salary growth
Ini yang biasanya selalu dicari oleh semuanya. Pertumbuhan tidak hanya tentang skill atau career, tapi juga dalam hal gaji. Pastinya hampir semua berharap gajinya bisa bertumbuh terus, setidaknya mengikuti inflasi.
Nah, itu adalah 4 dimensi employee growth menurut saya.
Kembali ke kalimat pertama saya, perusahaan yang baik bagi karyawan adalah perusahaan yang memberikan ruang untuk bertumbuh. Employee growth jelas tidak akan mungkin terjadi tanpa ada peran aktif dari karyawan itu sendiri. Tetapi perusahaan punya andil besar untuk menyediakan tempat untuk bertumbuh antara lain dengan memberikan kesempatan, memberikan dukungan, dan juga mempromosikan growth culture di dalam perusahaannya.
Ambil contoh career growth. Hampir gak mungkin ada career growth kalau perusahaan gak punya career path. Dalam hal ini career path adalah wadahnya. Orang mau bertumbuh dari sisi karir tapi gak ada yang bisa dituju, ya ujung-ujungnya cari wadah lain.
Kalau kemudian perusahaan menyediakan ruang untuk bertumbuh, haruskah perusahaan juga menyediakan ruang bagi mereka yang tidak mau atau enggan untuk bertumbuh?
Tidak bisa dipungkiri kalau setiap orang pasti punya aspirasi yang berbeda dalam karirnya. Ada kok orang-orang yang pada titik tertentu mencukupkan dirinya dan tidak ingin mengejar apa pun lagi. Atau orang-orang yang memang "mager" di situasi, kondisi, dan posisi yang sekarang dijalani. Ini bukan dalam konteks performa karyawan ya, sekali lagi ini dalam konteks pertumbuhan/perkembangan.
Misalnya ada yang punya performa mumpuni tapi tidak mau dipromosikan karena tidak mau berurusan lebih jauh dengan politik kantor. Atau mungkin karena ketika dipromosikan ada peluang untuk dimutasi sehingga tidak mau. Atau faktor-faktor yang lain.
Untuk kasus seperti itu atau mungkin kasus-kasus yang lain di mana karyawan enggan atau tidak mau berkembang dalam satu atau beberapa hal, bagaimana perusahaan menyikapinya?
Membiarkannya sampai terkena seleksi alam? Memberi dukungan yang diperlukan untuk tetap bisa bertahan di perusahaan selama performanya masih bisa diterima? Atau bagaimana?
Mungkin ada yang punya jawaban? Karena saya sendiri tidak tahu jawabannya :D.
Komentar
Posting Komentar