Dibiaskan Menjauhi Garis Normal

Liburan Imlek kemarin saya sengaja tidak pulang ke rumah dan memilih untuk tetap di Jogja. Malam sebelum liburan Imlek, saya memutuskan untuk jalan-jalan ke pantai di Kulon Progo untuk mengisi hari libur. Setelah browsing sana-sini akhirnya saya memilih pantai Trisik dan Glagah sebagai tujuan saya.

Keesokan harinya, berbekal Google maps, setelah makan siang saya melajukan motor ke pantai Trisik.

Ternyata setelah sampai di titik yang ditunjukkan di peta sama sekali tidak seperti foto-foto yang saya lihat di internet. Tapi saya tidak ambil pusing, yang penting saya di pantai dan lihat laut. Di situ hanya ada orang-orang yang sedang memancing. Setelah pulang saya baru tahu itu namanya Imorenggo.

Saya tidak menghabiskan waktu lama di pantai pertama. Saya kemudian melanjutkan perjalanan untuk menuju ke pantai Glagah. Di jalan tiba-tiba saya melihat penunjuk arah ke Pelabuhan Tanjung Adikarta. Saya sempat melewatkannya tapi kemudian saya putar balik dan mengikuti petunjuk arah tersebut. Saya menghabiskan kurang lebih 2 jam di Tanjung Adikarta sampai melihat sunset.

Dengan begitu tidak ada satu pun tujuan yang sudah saya tentukan berhasil saya datangi. Berubah total seiring dengan perjalanan yang saya tempuh.

Hal semacam ini bukanlah hal baru dalam hidup. Berapa banyak rencana yang sudah disusun sedemikian rupa tapi kemudian gagal total. Atau terlaksana tapi tidak seperti yang diharapkan.

Sebagai manusia kita memang tidak boleh sombong dengan meyakini rencana yang kita buat sendiri. Karena segala hal boleh terjadi atas kehendak Tuhan.

Memang bukan hal yang menyenangkan dan bukan pula hal yang mudah ketika apa yang kita rencanakan tidak terlaksana. Bahkan bisa jadi menyakitkan hati dan membuat frustasi. Tapi rencana yang gagal bukanlah sesuatu yang berbahaya bagi hidup kita. Itu hanyalah satu hari dalam banyaknya hari yang kita jalani dalam hidup.

Tidak perlu terlalu larut terlalu dalam kesedihan dan ratapan. Menurut saya, kita pun tidak harus mengerti arti kegagalan yang kita alami atau kenapa Tuhan mengijinkan hal itu terjadi. Tidak semua hal dalam hidup harus bisa kita jelaskan kenapa.

Tidak bisa dipungkiri, selalu ada hal dalam hidup yang terjadi di luar dugaan. Mengejutkan pastinya, tapi toh hidup masih terus berjalan. Jadi ya harus bisa beradaptasi. Semakin dipikir justru semakin pusing. Lebih baik berdoa saja, seperti yang mama saya selalu bilang.


Komentar