Popularitas startup di Indonesia dan belahan dunia lainnya memang sedang tinggi. Startup tengah menjadi sorotan. Begitu pun di kalangan angkatan kerja baru. Banyak fresh graduate yang menjadikan startup sebagai perusahaan impian, bersaing ketat dengan nama-nama besar perusahaan yang telah lama berdiri atau bahkan dengan BUMN dan PNS.
Seperti apa sih rasanya bekerja di startup? Nah, itu saya juga gak tau. Saya belum pernah bekerja di startup. At least not in the startup that all people talk about.
Saya sudah hampir 6 tahun bekerja. Dan dari awal bekerja sampai sekarang saya selalu bekerja sebagai developer di perusahaan yang bergerak di bidang IT consultant. Sekarang saya bekerja di sebuah perusahaan IT consultant yang usianya relatif muda. Bahkan lebih muda dibandingkan beberapa startup yang ada.
Ini adalah beberapa pengalaman yang saya dapat selama bekerja di IT consultant
Bersentuhan dengan banyak teknologi
Di satu project pakai MyBatis, di lain project pakai Hibernate. Di satu project pakai Spring terbaru, di project lain pakai EJB jadul. Di satu project pakai Oracle, di lain project pakai PostgreSQL. Di satu project tentang BPM, di lain project tentang XBRL. Ada yang pakai AWS, ada yang pakai Azure.
Well, memang tidak semuanya hands-on, ada yang baru sekedar eksplorasi, ada yang sekedar tahu juga sih karena beda bagian hahaha. Intinya di perusahaan IT consultant pun bisa melihat dan merasakan berbagai macam teknologi. Dan hal ini bisa melatih fleksibilitas dalam bekerja.
Berhadapan dengan bermacam-macam klien
Karena ini perusahaan IT consultant jadi kebanyakan memang mengerjakan sistem untuk klien. Pernah dapat klien dari instansi pemerintah baik kementerian maupun lembaga, pernah juga dapat klien dari perusahaan swasta bahkan pernah bekerja untuk klien yang merupakan startup dari Sydney, Australia.
Selain asalnya yang bermacam-macam, karakternya pun berbeda, kembali ke personal masing-masing. Ada yang strict, ada yang clueless, ada yang gak tau waktu, ada yang disiplin banget masalah deadline.
Di beberapa project saya mendapat kesempatan untuk berhadapan langsung dengan klien. Berhadapan dengan manusia tentunya sangat berbeda dibandingkan berhadapan dengan layar monitor. Di situ saya belajar tentang bagaimana melayani klien, berkomunikasi dengan klien, bernegosiasi, dsb. Karena saya memang team lead di project tersebut saya pun belajar bagaimana mengatur tim, mengatur timeline, dsb. Seru sih.
Merasakan fast pace environment
Kalau beruntung dalam 1 tahun bisa mengerjakan 2-3 project. Ada memang project yang durasinya panjang, di atas 1 tahun. Tapi pernah juga ketika satu project sedang jalan dan posisi saya idle maka saya dialihkan ke project lain yang sedang membutuhkan. Ini sebuah tantangan bagaimana menyesuaikan diri dengan cepat di dalam suatu project. Tapi tentunya hal tersebut menambah jam terbang dan menambah daftar portfolio di CV tentunya.
Bekerja dengan waktu dan lingkungan yang flexible
Kebanyakan (artinya tidak semua) perusahaan IT consultant tidak terlalu strict tentang jam kerja karyawannya. Ada yang jelas menyatakan bahwa yang dinilai adalah deliverablesnya.
Sering lembur gak? Kalau ini menurut saya lebih ke culture masing-masing perusahaan dan juga karyawannya. Saya pernah bekerja di perusahaan yang hampir tiap malam selalu lembur. Tapi pernah juga bekerja di perusahaan yang jarang banget lembur.
Bahkan ada perusahaan di mana saya bisa berada di kantor 8 jam dan 25%-nya saya gunakan untuk nonton dan kerjaan saya tetap achieved. Kok bisa? Well, you will know when you know. Eh tapi kalau project-based sih nature-nya memang begitu. Ada fase di mana kamu sibuk banget, ada fase di mana kamu bisa tidur setelah makan siang dan gak akan ada yang komplain.
Yang seperti di atas jangan sembarangan ditiru ya. Ada perusahaan yang kalau kamu tidur siang di kantor kamu akan langsung diperhadapkan dengan managermu.
Nah itu hal-hal yang bisa didapat jika bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang Software/IT consultant.
Gimana, tertarik?
Seperti apa sih rasanya bekerja di startup? Nah, itu saya juga gak tau. Saya belum pernah bekerja di startup. At least not in the startup that all people talk about.
Saya sudah hampir 6 tahun bekerja. Dan dari awal bekerja sampai sekarang saya selalu bekerja sebagai developer di perusahaan yang bergerak di bidang IT consultant. Sekarang saya bekerja di sebuah perusahaan IT consultant yang usianya relatif muda. Bahkan lebih muda dibandingkan beberapa startup yang ada.
Ini adalah beberapa pengalaman yang saya dapat selama bekerja di IT consultant
Bersentuhan dengan banyak teknologi
Di satu project pakai MyBatis, di lain project pakai Hibernate. Di satu project pakai Spring terbaru, di project lain pakai EJB jadul. Di satu project pakai Oracle, di lain project pakai PostgreSQL. Di satu project tentang BPM, di lain project tentang XBRL. Ada yang pakai AWS, ada yang pakai Azure.
Well, memang tidak semuanya hands-on, ada yang baru sekedar eksplorasi, ada yang sekedar tahu juga sih karena beda bagian hahaha. Intinya di perusahaan IT consultant pun bisa melihat dan merasakan berbagai macam teknologi. Dan hal ini bisa melatih fleksibilitas dalam bekerja.
Berhadapan dengan bermacam-macam klien
Karena ini perusahaan IT consultant jadi kebanyakan memang mengerjakan sistem untuk klien. Pernah dapat klien dari instansi pemerintah baik kementerian maupun lembaga, pernah juga dapat klien dari perusahaan swasta bahkan pernah bekerja untuk klien yang merupakan startup dari Sydney, Australia.
Selain asalnya yang bermacam-macam, karakternya pun berbeda, kembali ke personal masing-masing. Ada yang strict, ada yang clueless, ada yang gak tau waktu, ada yang disiplin banget masalah deadline.
Di beberapa project saya mendapat kesempatan untuk berhadapan langsung dengan klien. Berhadapan dengan manusia tentunya sangat berbeda dibandingkan berhadapan dengan layar monitor. Di situ saya belajar tentang bagaimana melayani klien, berkomunikasi dengan klien, bernegosiasi, dsb. Karena saya memang team lead di project tersebut saya pun belajar bagaimana mengatur tim, mengatur timeline, dsb. Seru sih.
Merasakan fast pace environment
Kalau beruntung dalam 1 tahun bisa mengerjakan 2-3 project. Ada memang project yang durasinya panjang, di atas 1 tahun. Tapi pernah juga ketika satu project sedang jalan dan posisi saya idle maka saya dialihkan ke project lain yang sedang membutuhkan. Ini sebuah tantangan bagaimana menyesuaikan diri dengan cepat di dalam suatu project. Tapi tentunya hal tersebut menambah jam terbang dan menambah daftar portfolio di CV tentunya.
Bekerja dengan waktu dan lingkungan yang flexible
Kebanyakan (artinya tidak semua) perusahaan IT consultant tidak terlalu strict tentang jam kerja karyawannya. Ada yang jelas menyatakan bahwa yang dinilai adalah deliverablesnya.
Sering lembur gak? Kalau ini menurut saya lebih ke culture masing-masing perusahaan dan juga karyawannya. Saya pernah bekerja di perusahaan yang hampir tiap malam selalu lembur. Tapi pernah juga bekerja di perusahaan yang jarang banget lembur.
Bahkan ada perusahaan di mana saya bisa berada di kantor 8 jam dan 25%-nya saya gunakan untuk nonton dan kerjaan saya tetap achieved. Kok bisa? Well, you will know when you know. Eh tapi kalau project-based sih nature-nya memang begitu. Ada fase di mana kamu sibuk banget, ada fase di mana kamu bisa tidur setelah makan siang dan gak akan ada yang komplain.
Yang seperti di atas jangan sembarangan ditiru ya. Ada perusahaan yang kalau kamu tidur siang di kantor kamu akan langsung diperhadapkan dengan managermu.
Nah itu hal-hal yang bisa didapat jika bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang Software/IT consultant.
Gimana, tertarik?
Komentar
Posting Komentar