Ngomongin Gaji Tanpa Ngomongin Nominal

Saya pernah bahas sedikit tentang ini lewat story IG saat membahas kenaikan gaji 30% saat pindah ke perusahaan baru. Pernah juga saya singgung di artikel Resign dari Jakarta. Dan yang baru-baru ini viral tentang fresh graduate yang menolak tawaran gaji dari sebuah perusahaan karena merasa layak digaji lebih tinggi. Saya tidak akan membahas kisah viral itu. Saya cuma mau bahas soal gaji.

Well, kamu mau minta gaji berapa pada dasarnya itu hakmu. Tapi perusahaan mau memberi gaji berapa itu juga kebijakan perusahaan. Bukan berarti ketika perusahaan menawarkan gaji yang tidak sesuai dengan keinginanmu lantas perusahaan tersebut tidak bijak.

Perihal gaji, it's not a simple math. Makanya ketika saya bahas 30% raise when you move to another company saya bilang itu bukan harga mati. Kebijakan perusahaan terkait gaji tentunya juga memperhitungkan kondisi dan kemampuan perusahaan. Kalau kata kak Widi,"ibarat mengharapkan gaji BI tapi melamar di bank daerah," ya gak make sense.

Gak perlu sakit hati, tersinggung, atau berpikiran negatif ketika kamu dioffer gaji yang jauh dari harapan. Kalau gak suka silakan ditolak, selesai.

Jangankan offering, sudah jadi pegawai dengar pegawai di kantor lain dengan posisi dan pengalaman yang hampir sama digaji lebih banyak saja ada yang kemudian merasa sakit hati. Ya silakan pindah ke kantor tersebut. Kamu menuntut supaya gajimu setara dengan perusahaan lain ya gak masuk akal juga.

Jadi kamu boleh saja punya standard gaji sendiri. Tapi yang perlu diingat kamu gak bisa maksain standard gajimu ke perusahaan. Tapi kamu tetap bisa mencari perusahaan yang standardnya kurang lebih sama dengan standardmu.

Satu hal yang kadang terlupakan adalah semakin tinggi gaji biasanya juga diiringi dengan tanggung jawab yang makin besar. Ada yang mengharapkan gaji besar kerjaan gampang. Ya mungkin ada sih kerjaan yang begitu, tapi lebih banyak yang gak begitu. Berani minta gaji tinggi ya berani juga menerima tanggung jawab yang lebih besar. Jangan cuma mau duitnya aja, kerjaannya kagak.

Terakhir, jangan lupa bersyukur. Seberapa pun gajimu disyukuri. Berkat Tuhan gak cuma tentang gaji. Kalau kamu mengandalkan gajimu untuk memenuhi kebutuhanmu, jangan, andalkan Tuhan Yang Maha Pengasih.

Komentar