The Art of "Tenggo"

Pulang kantor tepat waktu cuma wacana? Mungkin kamu kurang motivasi. Memangnya cuma kerja aja yang butuh motivasi? Pulang tenggo juga butuh motivasi.

Saya pernah membahas tentang work life balance di blog ini. Salah satu poinnya adalah sekalipun kantor punya andil tapi keputusan tetap pada yang menjalani alias karyawannya. Hal itu pun berlaku juga untuk kasus pulang tenggo. Well, pulang tenggo adalah salah satu cara mencapai work life balance.

Yup, kalau kamu mau pulang tenggo gak jadi wacana, kamu harus punya motivasi yang kuat.

Cari alasan untuk pulang tepat waktu.

Tentunya bukan alasan yang dibuat-buat ya. Alasannya juga gak perlu yang ribet. Alasan sederhana juga boleh, yang penting ada alasan untuk memotivasi dirimu pulang tenggo. Entah itu keluargamu, hobimu, rutinitas olahragamu, jadwal acara TV favoritmu, kucingmu, anjingmu, hamstermu, apa pun.

Bekerja adalah bagian dari hidup, bukan hidup itu sendiri.

Jangan salah kaprah. Ada bagian lain di hidupmu yang sama pentingnya atau bahkan lebih penting dari pekerjaanmu. Dan perlu diingat, kamu bekerja gak cuma hari ini, besok dan besoknya lagi kamu pun masih harus bekerja. Beri porsi yang wajar, tidak perlu berlebihan.

Belajar bekerja efektif dan manajemen waktu.

Ini jelas berpengaruh. Ngobrol dengan rekan kerja atau cek sosial media tentu saja boleh. Tapi ingat waktu. Kamu yang paling tahu kerjaanmu, kamu yang tahu bagaimana mengaturnya.

Datang tepat waktu itu profesional, begitu pun pulang tepat waktu.

Saya pernah punya klien yang bisa meeting sampai larut malam. Kalau dilihat mungkin kami bekerja dengan keras. Namun, kalau ditelisik lebih lanjut sebenarnya kami tidak bekerja secara profesional. Klien tidak menghargai jam kerja kami. Kami membiarkan klien melakukan hal itu. Jelas bukan sesuatu yang profesional.

Don't get me wrong
At some points, overtime is necessary but at many points, it's not.

Kalau manager/bos mengharuskanmu lembur terus-menerus sampai di titik di mana hal itu menjadi kebiasaan atau sesuatu yang wajar, tinggalkan.

Lembur yang menjadi suatu kewajaran lebih banyak menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Entah itu caramu bekerja atau cara kantormu memperkerjakan pegawainya atau memang dua-duanya.

Jadi, yakin gak mau pulang tenggo?

Well saya sebenarnya juga jarang sih pulang tenggo menurut aturan kantor. Lha wong saya datangnya juga gak sesuai jam kantor hahaha. Ojo ditiru gaes.

Komentar