Ini kejadian 7 tahun yang lalu. Namun, setiap kali mengingatnya perasaan saya selalu campur aduk.
Ayah saya meninggal sebulan sebelum saya memulai kuliah S2 saya. Ayah saya sempat berjanji untuk membiayai kuliah saya. Saya kuliah ambil kelas reguler karena memang tidak ada yang kelas karyawan. Tentu saja saya harus keluar dari pekerjaan saya. Tapi gak mungkin saya cuma kuliah saja, mau tidak mau saya harus bekerja juga untuk membiayai hidup saya dan membantu untuk biaya kuliah saya yang masih disupport oleh mama saya lewat apa yang ditinggalkan oleh almarhum ayah saya.
Puji Tuhan, semester pertama saya masih bisa freelance di kantor lama saya. Tiga kali seminggu saya harus PP Depok-Jakarta. Di semester pertama ini saya juga nekat ambil salah satu mata kuliah lanjut.
Ternyata berat, banget.
Harus menyeimbangkan waktu untuk kuliah dan bekerja itu gak mudah. Ditambah dengan kondisi keluarga yang baru saja mengalami perubahan besar. Dan mata kuliah lanjut ternyata emang beda dengan mata kuliah dasar. Di sini saya dituntut untuk melakukan mini riset. Sudah materinya sulit, harus riset lagi.
Sampai di satu titik saya ingin menyerah. Saya bilang ke teman saya, apa sebaiknya saya mengundurkan diri dari mata kuliah lanjut ini. Kalau mengundurkan diri, nilai saya tidak akan dikeluarkan tapi tentu saya tahun depan saya harus ambil lagi. Setidaknya lebih baik daripada memang tidak lulus.
Tapi akhirnya gak jadi. Pertama gak berani bilangnya hahaha. Kedua kepalang tanggung, sudah setengah jalan. Akhirnya saya berusaha menyelesaikan proyek riset saya. Yang penting usaha semampunya, apapun hasilnya gak masalah.
Singkat cerita, semester 1 selesai, proyek riset saya selesai.
Saya dapat A. Wow. Tentu di luar ekspektasi.
Tapi ada yang lebih di luar ekspektasi lagi.
Saya inget banget, saya lagi di KRL mau ke kantor. Tiba-tiba saya dapat WA dari dosen tersebut. Intinya tugas saya mau dibantu untuk diterbitkan sebagai paper.
Wow. Asli gak nyangka banget.
Akhirnya dari mata kuliah itu saya punya paper. Paper ini juga yang nantinya saat saya mau lulus saya ajukan sebagai publikasi sebagai syarat kelulusan.
Wow.
Sampai sekarang kalau inget-inget kejadian ini itu masih kayak amazed gitu.
Tuhan baik, banget.
Ini juga yang menjadi pengingat saya, hidup bisa jadi berat, banget, tapi bertahanlah. Lihat apa yang Tuhan bisa buat dalam kondisi itu. :)
Komentar
Posting Komentar