/*Pertama kali ditulis di Instastory.
Sengaja ditulis ulang dengan penyesuaian biar menjadi kenangan.*/
Papa saya meninggal 2 bulan sebelum saya mulai kuliah di UI. Setahun pertama bukanlah masa yang mudah. Kepikiran mama, kepikiran rumah, mikir kuliah, mikir kerjaan. Bener-bener masa yang berat buat saya, jujur sampai nangis malam-malam pun pernah. Tapi Tuhan memang sangat baik, buat saya dan keluarga saya.
Entah bagaimana caranya, tapi Tuhan selalu adakan berkat buat saya dan keluarga saya. Sekarang kalau melihat ke belakang masih gak nyangka, kok ya bisa ya melalui semua itu. Bener-bener ajaib jalan Tuhan.
Waktu semester 1, saya ambil 1 mata kuliah lanjut. Di tengah-tengah saya sudah merasa gak sanggup mengikuti, waktu itu penilaiannya membuat mini riset. Sempat cerita ke teman, apa mundur aja, bilang ke dosen baik-baik. Tapi kemudian pelan-pelan saya berusaha mengerjakan. Dan saya pun berhasil menyelesaikan. Tapi pertolongan Tuhan gak berhenti di situ.
Setelah perkuliahan semester 1 selesai saya dihubungi dosen saya. Singkat cerita, tugas mini riset saya disponsori dosen untuk diterbitkan di jurnal. Dan jadilah saya punya paper yang terbit di jurnal internasional. But still, God did not stop there.
Memasuki tahun kedua kuliah, kampus mengeluarkan kebijakan baru. Wajib publikasi menjadi syarat kelulusan. Dan saya sudah punya paper dari tugas saya di semester 1, sebelum ada kebijakan itu. Gila ya? Segitunya kalau Tuhan buka jalan.
Banyak sekali hal yang Tuhan jadikan.
Masalah pekerjaan pun begitu. Karena mengambil kuliah reguler mau tidak mau saya harus resign. Tapi ketika saya resign saya ditawari untuk menjadi freelancer di perusahaan itu. Satu semester saya menjadi freelancer. Ketika saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak, Tuhan pun memberi ganti pekerjaan menjadi programmer di lingkungan kampus. Dalam waktu kurang dari seminggu proses rekrutmen selesai, sebelum kontrak freelance saya habis.
Bener-bener pengalaman yang luar biasa buat saya pribadi. Bahkan sampai sekarang. Dari situ saya semakin belajar, tidak perlu khawatir tentang hari esok. Hari ini mungkin berat, tapi akan ada saatnya Tuhan jadikan semua indah.
Selalu mama bilang ke saya,"berdoa." Berdoa kadang bukan tentang mengubah keadaan. Tapi tentang mendapat kekuatan dan penghiburan dari Tuhan.
Sekian.
Sengaja ditulis ulang dengan penyesuaian biar menjadi kenangan.*/
Papa saya meninggal 2 bulan sebelum saya mulai kuliah di UI. Setahun pertama bukanlah masa yang mudah. Kepikiran mama, kepikiran rumah, mikir kuliah, mikir kerjaan. Bener-bener masa yang berat buat saya, jujur sampai nangis malam-malam pun pernah. Tapi Tuhan memang sangat baik, buat saya dan keluarga saya.
Entah bagaimana caranya, tapi Tuhan selalu adakan berkat buat saya dan keluarga saya. Sekarang kalau melihat ke belakang masih gak nyangka, kok ya bisa ya melalui semua itu. Bener-bener ajaib jalan Tuhan.
Waktu semester 1, saya ambil 1 mata kuliah lanjut. Di tengah-tengah saya sudah merasa gak sanggup mengikuti, waktu itu penilaiannya membuat mini riset. Sempat cerita ke teman, apa mundur aja, bilang ke dosen baik-baik. Tapi kemudian pelan-pelan saya berusaha mengerjakan. Dan saya pun berhasil menyelesaikan. Tapi pertolongan Tuhan gak berhenti di situ.
Setelah perkuliahan semester 1 selesai saya dihubungi dosen saya. Singkat cerita, tugas mini riset saya disponsori dosen untuk diterbitkan di jurnal. Dan jadilah saya punya paper yang terbit di jurnal internasional. But still, God did not stop there.
Memasuki tahun kedua kuliah, kampus mengeluarkan kebijakan baru. Wajib publikasi menjadi syarat kelulusan. Dan saya sudah punya paper dari tugas saya di semester 1, sebelum ada kebijakan itu. Gila ya? Segitunya kalau Tuhan buka jalan.
Banyak sekali hal yang Tuhan jadikan.
Masalah pekerjaan pun begitu. Karena mengambil kuliah reguler mau tidak mau saya harus resign. Tapi ketika saya resign saya ditawari untuk menjadi freelancer di perusahaan itu. Satu semester saya menjadi freelancer. Ketika saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak, Tuhan pun memberi ganti pekerjaan menjadi programmer di lingkungan kampus. Dalam waktu kurang dari seminggu proses rekrutmen selesai, sebelum kontrak freelance saya habis.
Bener-bener pengalaman yang luar biasa buat saya pribadi. Bahkan sampai sekarang. Dari situ saya semakin belajar, tidak perlu khawatir tentang hari esok. Hari ini mungkin berat, tapi akan ada saatnya Tuhan jadikan semua indah.
Selalu mama bilang ke saya,"berdoa." Berdoa kadang bukan tentang mengubah keadaan. Tapi tentang mendapat kekuatan dan penghiburan dari Tuhan.
Sekian.
Komentar
Posting Komentar