A Good Employee is Not Without Flaws

Yang namanya bekerja sudah pasti ada tekanan. Tapi kadang ada tekanan-tekanan yang tidak diperlukan alias tidak penting. Salah satunya tekanan untuk menjadi karyawan yang baik di mata perusahaan. Kesempurnaan bukan harga mati. Kalau ada perusahaan yang menuntut kesempurnaan dari kamu mendingan kamu resign aja :evillaugh:.

Saya mau bahas hal-hal manusiawi yang harusnya bisa diterima oleh perusahaan dalam batas-batas wajar. Sekali lagi ini opini pribadi, silakan setuju silakan tidak setuju.

#1 Membutuhkan waktu lebih untuk menyelesaikan pekerjaan

Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu adalah kewajiban setiap karyawan. Dengan memberikan deadline pada pekerjaanmu, kamu dituntut untuk bisa mengelola pekerjaanmu dengan baik, mengatur waktu, mengatur prioritas, dan lain sebagainya. Dalam hal ini seharusnya kamu tahu lingkup pekerjaanmu dan juga kemampuanmu sehingga kamu bisa mengestimasi waktu pengerjaan. Kalau ternyata estimasinya melebihi deadline yang ditentukan seharusnya kamu diperbolehkan mengajukan penawaran deadline atau minta tolong penambahan sumber daya untuk mengerjakannya. Sekali lagi, estimasinya tentu harus logis dan wajar. Kalau perusahaanmu tutup mata bodo amat pokoknya harus kelar besok, mendingan kamu resign aja.

Butuh waktu lebih bukan berarti harus lembur. Kadang lembur memang diperlukan, tapi bukan untuk dijadikan budaya. Maksudnya begini, lembur kadang perlu misalnya untuk menjaga timeline karena ada hal-hal yang terjadi di luar kontrol, seperti deadline tiba-tiba berubah, ada scope pekerjaan yang tidak terdeteksi di awal, terjadi bottleneck saat pengerjaan, dan lain sebagainya. Ya kalau tiap hari lembur menurut saya sih ada yang salah. Pernah gak lembur tiap hari? Saya sih pernah ahahaha.

Sedikit cerita, di project saya yang sekarang estimasi task biasanya dilakukan oleh senior. Nah tapi kalau ternyata memang memerlukan waktu lebih itu boleh saja, asal memberitahukannya di awal bukan setelah estimasinya habis baru bilang kalau ternyata masih perlu waktu lagi. Yup, tetap dituntut untuk bisa mengukur pekerjaan kita sendiri. Jarang banget lembur tapi tetap pernah harus lembur hehehe.

#2 Berbuat kesalahan

We can't help from having various risks. No matter how you prepare, accidents happen. You can't ask employee to take responsibility each time. So the company focuses on finding solutions for these issues.
...
If you don't write a thorough report, they could ask you to take responsibility if something similar happens.
  ~ Misaeng


People makes mistakes. Manusiawi kok. Dan itu juga salah satu resiko pekerjaan. Karena itu resiko, seharusnya perusahaan juga menyadarinya. Sanksi tentu sah-sah saja diberikan. Biasanya sih sudah ada aturan baku perusahaan terkait sanksi. Oh ya, berbuat kesalahan ini bukan dalam konteks melanggar peraturan ya.

Lalu apa yang kamu lakukan ketika berbuat kesalahan? Pertama, jelas kamu harus minta maaf. Kedua, belajar dari kesalahan supaya tidak terulang. Ketiga, memperbaiki kesalahan jika memang memungkinkan. Intinya jangan takut, jangan anti dengan yang namanya kesalahan. Jangan takut kalau pun harus menerima sanksi. Terima semua itu sebagai pembelajaran yang akan membuatmu semakin bertumbuh. Kan gak ada noda gak belajar #elah.

#3 Eskalasi

Saya pernah ditanya saat interview HR,"Apa yang kamu lakukan kalau kamu sudah stuck di assignment yang diberikan ke kamu?" Saya jawab,"Minta tolong yang lain." And that's correct. Entah kenapa akhir-akhir ini saya jarang mendengar kata eskalasi. Tidak tahu itu bukan suatu kesalahan, tidak mau tahu itu yang jadi masalah. Eskalasi adalah sesuatu yang wajar. Tapi ada beberapa hal yang bisa saja menghalangi terjadinya budaya eskalasi.

Yang pertama dari diri sendiri. Entah karena egomu yang kelewat besar, atau karena kamu pemalu, pendiam dan sebagainya. Ujung-ujungnya bingung sendiri, stres sendiri. Buat apa? Yang namanya kerja itu bareng-bareng, gak sendirian, walaupun gajinya masing-masing hahaha.

Yang kedua dari lingkungan perusahaan. Entah karena orang-orangnya egois, pelit, takut kesaing, takut yang lainnya dapat promosi duluan, atau apalah. Ya kalau punya lingkungan kerja yang begini mending kamu resign aja hahahaha. Eh bukan berarti ada apa-apa terus resign ya, baca dulu tentang resign di sini. Nah tentunya kamu juga harus mau kalau dimintain tolong sama yang lain. Saling menolong itu kan indah #halah.

Oke, itu hal-hal yang menurut saya seharusnya boleh ada di lingkungan kerja. My last note, if you can go for an extra mile then it's great. But if you can't, you're still good. Mari ciptakan suasana kerja yang manusiawi, sehat, dan menyenangkan #halah.

Btw, semua itu saya tulis berdasarkan pengalaman kerja di bidang saya. Saya gak tahu kalau di bidang lain apakah sama atau tidak. Well, your stories are welcome.

Thank you for coming. Keep up the good work and enjoy your work mates!

Komentar